Budidaya ikan nila sendiri sangat populer apalagi jenis ini masuk kedalam ikan komersial yang memiliki peminat cukup banyak, karena nila sendiri biasanya menjadi bahan utama hidangan yang sudah asing lagi salah satunya nila bakar dengan mudah ditemukan diberbagai kota kecil hingga besar khususnya di Indonesia apalagi untuk harga ikan jenis ini dipasaran sangat terjangkau.
Jenis ikan konsumsi yang satu ini memang sangat terkenal khususnya didunia kuliner hingga bisa dibudidayakan sebagai salah satu jenis ikan konsumsi yang memiliki perkembangan bisnis dijamin tidak akan surut, selain peminat ikan jenis ini cukup banyak dan ikan tersebut bisa diolah dengan berbagai macam resep olahan untuk meningkatkan harga jualnya.
Kepopuleran tersebut juga membuat para budidaya ikan nila bisa menjadi salah satu bisnis cukup menjanjikan apalagi peluang bisnis ini masih cukup besar, karena media budidayanya bisa dilakukan dengan berbagai jenis media dan bagi pemula yang belum memahami tata cara budidayanya mari simak penjelasan berikut!
Tata Cara Budidaya Ikan Nila
Tata cara budidaya ikan yang satu ini memang bisa dibilang susah-susah gampang, namun untuk para budidaya ikan nila pemula khususnya yang baru pertama kali terjun kedalam budidaya pembesaran ini harus mengetahui terlebih dahulu tata caranya sebagai acuan dalam menjalankan bisnis tersebut danm berikut tata cara yang bisa dilakukan yaitu:
Persiapan Media Kolam Kolam Ikan Nila
Persiapan media kolam yang akan digunakan memang perlu apalagi kolam budidaya ikan nila cukup banyak, maka peternak bisa menggunakan beberapa jenis kolam yang sesuai dengan kebutuhan dan jenis kolam yang biasa digunakan seperti kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung serta keramba.
Kolam-kolam tersebut juga memiliki keunggulan serta kelemahannya masing-masing apalagi jika dilihat dari segi bisnis, karena penggunaan kolam juga pembudidaya harus menentukan terlebih dahulu jenis kolam yang akan digunakan dengan mempertimbangkan beberapa faktor salah satunya kondisi lingkungan dan sumber dana yang dimiliki.
Pemilihan Benih Ikan Nila
Nah langkah kedua ini adalah pemilihan benih yang memang tidak boleh dilakukan sembarangan bahkan akan menjadi langkah pertama kesuksesan budidaya ikan tersebut, maka pastikan terlebih dahulu kualitas benih dan jenis benih yang akan digunakan harus benar-benar berkualitas serta sehat dan berikut ciri-cirinya:
- Bergerak dengan lincah
- Dilihat pada tubuhnya yang tidak cacat serta luka
- Terbebas dari penyakit
- Gerakan renang yang normal
- Berukuran kurang lebih 12 cm
- Memiliki warna yang sama dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30 gram.
Gerakan renang yang normal pada bibit ikan jenis ini bisa dilihat dengan memposisikan benih pada arus air, karena jika benih tersebut menantang arus air serta bisa bertahan artinya gerakan renang pada benih tersebut bisa dikatakan normal.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan ini akan menjadi salah satu langkah yang menentukan kesuksesan suatu bisnis pembesaran dan sangat disarankan harus memiliki kandungan protein hewani, maka bisa menggunakan berbagai macam jenis pelet yang dijual dipasaran yang memiliki kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya dan pemberian pakan pada setiap harinya mulai dari 4-5 kali.
Waktu pemberian pakan bisa pada saat pagi, siang, sore dan perhatikan kandungan pakan yang dibutuhkan ikan lele yaitu:
- 30% protein
- 4-16% lemak
- 15-20% karbohidrat
- Vitamin
- Mineral
Masa Panen Tiba
Masa panen akan tiba jika dalam waktu 2,5-3,5 bulan dan ikan nila yang didapatkan kadang sekitar 6 ekor setiap 1 kilogramnya, nah ada hal yang perlu diketahui pada saat memanen ikan nila ketika 24 jam sebelum dipanen ada baiknya untuk tidak memberinya pakan.
Penyetopan pakan pada saat panen bertujuan agar ikan nila tidak membuang kotoran pada saat diangkut, selain itu para peternak jangan lupa melakukan pernyortiran berdasarkan ukuran yang bisa berdampak besar terhadap harga jual hingga budidaya memperoleh keuntungan yang cukup besar dan selamat mencoba berdasarkan budget yang dimiliki ya.
Baca Juga
Jenis Budidaya Ikan Mujair Yang Mudah Dikerjakan
Berapakah Ukuran Kolam 1000 Ikan Nila?
Budidaya ikan nila memang menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan apalagi jika memiliki lebih dari satu kolam, karena penghasilan yang akan didapatkan mampu mengalahkan penghasilan manajer di sebuah kantor dan untuk yang tertarik menekuni bisnis ini dalam sekala besar yang langsung memelihara 1000 ekor harus memahami terlebih dahulu tata cara pembudidayaan seperti penjelasan sebelumnya.
Nah untuk membudidayakan dengan ukuran kolam 1000 ekor ikan nila tidak bisa sembarangan yang bisa menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam membudidayakan adalah ukuran kolamnya, maka ukuran kolam yang baik tentunya menyesuaikan jumlah benih ikan nila yang akan ditebar dalam satu kolam tersebut.
Benih ikan nila yang akan ditebar jika 500 ekor tentu akan memiliki ukuran kolamnya yang berbeda dengan benih yang ditebar sebanyak 1000 ekor, sehingga jika ukuran kolam budidaya ikan nila yang terlalu kecil tentunya mengahambat pertumbuhan ikannya tidak terlalu maksimal.
Jenis ikan ini bisa berubah menjadi kanibal kanibal dengan memakan ikan satu sama lain yang akan sangat membahayakan, maka jika ukuran kolam 1000 ikan nila pembudidaya harus menggunakan kolam dengan luas sekitar 2x4m dan luas tersebut paling minimal bahkan lebih bagus jika kolam tersebut lebih luas.
Nah untuk jumlah paling padat ikan nila yang ideal sekitar 10-15 per meter persegi, tentunya untuk ukuran kolam 1000 ekor ikan nila yang ideal adalah kurang lebih 100 meter persegi atau 10m x 10m dengan tingkat kedalamannya yaitu 50 hingga 75 cm agar matahari tetap menembus kedasar kolam dan dapat meminimalkan resiko terkena hama atau penyakit.
Budidaya Ikan Nila Di Kolam Terpal
Budidaya ikan nila dalam media terpal ini biasanya menggunakan sistem bioflok adalah salah satu sistem pemeliharaan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme menggunakan media kolam terpal, karena mikroorganisme tersebut berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri hingga menjadi gumpalan-gumpalan kecil sebagai pakan alaminya.
Tata cara budidaya yang satu ini bisa dibilang cukup menguntungkan apalagi untuk para petani untuk mengurangi jumlah konsumsi pakan, sehingga membuat budidaya dengan menggunakan sistem bioflok ini juga dapat menghasilkan ikan nila yang lebih sehat bahkan menjadi sistem tanam nila terbaik hingga saat ini dan berikut tata caranya:
Persiapan Kolam
Penggunaan kolam terpal dengan sistem bioflok memang tidak akan berbentuk persegi seperti hal pada umumnya tapi untuk metode yang satu ini akan menggunakan tabung (silinder), karena nantinya akan diisi dengan benih-benih ikan nila hingga padat dan berikut cara pembuatan kolam bioflok yang sesuai standar yaitu:
- Persiapkan bahan berupa terpal, pagar besi dan paralon 3/4
- Buatlah lubang sedalam 20-30 cm dengan diamter 1,5 – 2 meter
- Gunakan kerangka membentuk lingkaran disekeliling lubang
- Berilah saluran pembuangan pada dasar ditengah lingkaran menggunakan paralon 3/4
- Pasang terpal serta lubangi bagian saluran pembuangan dan pastikan lubang tersebut tidak bocor saat dipasang pipa
- Gunakan selang untuk mengalirkan air agar menjadi oksigen dalam kolam dan isi lah air hingga setengah penuh.
Pengisian Air Kolam
Sistem budidaya yang satu ini dalam pengisian air yang ada pada kolam tersebut nantinya akan dipenuhi dengan gumpalan-gumpalan keci, nah gumpalan itulah yang menjadi kumpulan mikroorganisme yang biasanya terdiri dari alga atau ganggang hingga bakteri.
Tambahkan molase yang sangat berperan sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memasukkan bakteri probiotik jenis Bacilus sp dan setelah itu diamkan air minimal 2 minggu atau hingga air berubah warna menjadi merah kecoklatan masukan benih ikan yang sudah berumur 1 bulan.
Pemberian Pakan
Tata cara pemberian pakan pertama bisa menggunakan pelet yang sudah dibasahi serta didiamkan hingga 10 menit, setelah pakan mengembang taburkan terlebih dahulu mulai dari 3 sudut kolam bioflok dan untuk menghemat biaya pakan bisa merubah komposisi pakan menjadi 40% penggunaan pelet serta 60% pakan alternatif
Penambahan probiotik secara rutin juga menjadi tata cara pemberian pakan menggunakan mikroorganisme, maka untuk menjaga kestabilan mikroorganisme tersebut penambahan probiotik harus dilakukan seminggu sekali untuk budidaya ikan nila di kolam terpal dengan sistem bioflok.
Masa Panen
Masa panen mungkin akan menjadi lebih cepat pada budidaya ikan nila dengan sistem bioflok mungkin hanya sekitar 15-20 hari lebih awal daripada pemeliharaan model konvesional, karena asupan nutrisi dengan sistem ini dapat terpenuhi setiap saat hingga membuat ukuran ikan nila menjadi lebih cepat berkembang.
Kesimpulan
Itulah pembahasan tentang tata cara budidaya ikan nila dengan menggunakan media terpal dan sistem pemeliharaan yang memanfaatkan lahan sempit, maka budidaya tersebut bisa dilakukan khususnya daerah perkotaan yang memiliki lahan sempit tapi dapat meminimalkan biaya pakan dan pembahasan diatas juga membahas tentang penggunaan ukuraan kolam 1000 ekor ikan nila yang tepat.