Jenis bisnis ternak unggas memang menjadi salah satu bisnis yang bisa dibilang menjanjikan, karena hanya membutuhkan waktu yang cukup singkat membuat para pebisnis-pebisnis pemula yang tergiur untuk melakukan ternak ayam broiler.
Ayam broiler adalah jenis ayam yang pertama kali dibudidayakan di Indonesia pada tahun 1950-an dan populer sejak tahin 1980-an, oleh karena itu secara khusus jenis ayam ini hanya diambil dagingnya saja.
Bisnis yang satu ini memang cukup banyak diminati yang disebabkan oleh keuntungannya yang mudah didapatkan dalam waktu singkat, sehingga peluang untuk bisnis ayam broiler ini cukup besar.
Ayam broiler memang jenis ayam potong, maka dari itu kebutuhan nya akan terus meningkat pada setiap harinya dan untuk pemula yang baru memulai bisnis tersebut sangat disarankan untuk tata cara pemeliharaannya mari simak penjelasan berikut!
Persiapkan Modal untuk Ternak Ayam Broiler 100 Ekor
Mempersiapkan modal awal memang perlu untuk memulai ternak ayam broiler ini, karena arena modal tersebut akan digunakan untuk segala keperluan dalam pembuatan kandang dan pembelian peralatan lainnya dan berikut penggunaan modal untuk 100 ekor yang dipersiapkan yaitu:
Modal Tetap
- Kandang Ayam Ukuran 2x2m (Rp 400.000)
- Tempat Pakan Ayam Rp 8.000 x 8 buah (Rp 64.000)
- Tempat Minum Ayam Rp 11.000 x 8 buah (Rp 88.000)
- Lampu Kandangan Rp 6.000 x 2 buah (Rp 12.000)
Biaya keseluruhan yang harus disediakan peternak pemula yang ingin memulai bisnis ternak tersebut, karena biaya tersebut untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan dan total biaya nya sekitar Rp 564.000.
Biaya Operasional
- Beli Bibit Ayam Potong 100 ekor x 7.000 (Rp 700.000)
- Beli Konsentrat 2 Karung isi 50kg (Rp 900.000)
- Beli Obat-obatan (Rp 120.000)
- Biaya listrik (Rp 100.000)
Penggunaan keseluruhan dari biaya operasional yang bisa dihitung mulai dari pembelian bibit ayam broiler, maka jika pemula bisa dimulai dengan 100 ekor saja dan total biaya opersional sekitar Rp 1.820.000.
Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan ini akan mencangkup peralatan dan juga kandang yang digunakan selama pemakaian satu tahun, maka peternak pada biaya penyusutan ini totalnya sekitar Rp 250.000.
Baca Juga
Modal yang dibutuhkan untuk memulai ternak ayam broiler 100 ekor dalam perhitungannya bisa menggabungkan modal tetap, biaya opersional, biaya penyusutan dan untuk modal usaha yang dibutuhkan sekitar Rp 2.634.000.
Tata Cara Ternak Ayam Broiler 100 Ekor
Tata cara ternak ayam jenis ini harus dilakukan dengan tepat dan tidak boleh sembarangan, karena jenis ayam broiler sendiri lebih rentan terkena penyakit yang membuat pembudidayaan tersebut bisa berakibat fatal dan berikut tata caranya antara lain:
Tentukan Lokasi Kandang dan Jenis Kandang
Kenapa lokasi kandang cukup penting diperhatikan? Karena namanya juga beternak, pastinya sangat beresiko menimbulkan bau yang cukup kuat dari kotoran yang dihasilkan ayam tersebut.
Bau dari kotoran ayam ternak tersebut sangat beresiko terhadap penularan penyakit kepada manusia salah satunya Flu Burung, maka untuk pencegahan pilihlah lokasi kandang yang jauh dari pemukiman warga.
Pemilihan lokasi kandang yang jauh dari lingkungan warga juga dapat menjaga ayam tersebut dari stress, karena disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kadang terlalu berisik membuat ayam tersebut stress.
Kandang untuk ternak ayam broiler sendiri memiliki 2 tipe yang dapat dibedakan pada lantainya berupa panggung ataupun melantai dengan lantainya yang langsung ke tanah.
Kedua tipe kandang pada ayam jenis ini tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri, karena jika tipe kandangnya panggung kebersihan akan terjaga disebabkan oleh kotoran ayam yang langsung jatuh kebawah.
Kekurangannya sendiri pada tipe kandang panggung ini dalam proses pembuatan nya akan sedikit lebih sulit, selain itu juga biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal daripada kandang tipe melantai.
Kandang tipe melantai ini memang jenis kandang yang memiliki harga jauh lebih hemat tapi memiliki kekurangan pada perawatannya akan lebih kompleks.
Perawatan kandang melantai harus dilakukan setiap satu kali panen yang harus diganti sekamnya dengan yang baru, tidak hanya itu kotoran-kotoran yang mengendap juga harus dibersihkan agar pemeliharaan ayam broiler terhindar dari penyakit.
Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit untuk memulai bisnis ayam broiler akan menjadi langkah yang membutuhkan perhatian lebih, karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap berhasil tidaknya bisnis ternak tersebut.
Belilah bibit ayam tersebut pada agen terpercaya, dari sisi lain peternak juga diwajibkan untuk menyeleksi terlebih dahulu bibit tersebut sebelum dimasukkan kedalam kandang.
Pilihlah bibit ayam broiler yang memiliki kualitas tinggi yang bisa dilihat dari ciri fisiknya dengan bentuk tubuh yang bulat, selain itu berikut ciri lainnya yang bisa peternak pemula gunakan untuk memilih nya yaitu:
- Memiliki bobot per ekor dengan berat minimal 37 gram
- Kondisi fisik yang sehat dan tidak terdapat cacat
- Pada bulunya memiliki warna seragam dan kering
- Memiliki jaminan kematian doc maksimal 2 %
Pemberian Pakan dan Sistem Pemeliharaan
Pemberian pakan akan menjadi poin terpenting yang dapat mempengaruhi nilai jual ayam broiler tersebut, maka untuk peternak yang sedang menjalankan bisnis ternak ayam broiler disarankan untuk memberikan pakan yang berkualitas.
Pakan yang memiliki kualitas akan membuat bobot ayam bertambah dengan pesat dalam waktu yang singkat, oleh karena itu sangat penting memberikan pakan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan ayam pada setiap harinya.
Peternak bisa memberikan jenis pakan dalam bentuk kosentrat, dedak, tepung jagung, pelet, crumbles dan ditambah beberapa vitamin untuk mendukung keseimbangan kandungan yang dibutuhkan ayam broiler tersebut dalam mendukung pertumbuhannya.
Jenis pakan yang tepat sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi agar ayam tersebut dapat tumbuh dengan maksimal, lalu dalam pemberian pakan sangat dianjurkan menggunakan sistem adlibilitum.
Sistem adlibilitum sangat berfungsi agar makanan selalu tersedia tanpa batas, selain itu juga akan membantu meringankan kerja para peternak dalam memberikan pakan.
Sistem pemeliharaan yang harus dilakukan khususnya untuk peternak pemula jangan khawatir, karena berikut terdapat beberapa sistem pemeliharaan yang bisa dilakukan yaitu:
- Pada saat 7 hari pertama, bibit ayam broiler yang sudah dipilih harus dimasukkan ke inkubator dan berikan pakan serta air hangat.
- Minggu kedua pada suhu inkubator dikurangi sedikit, lalu untuk jenis pakan masih tetap menggunakan jenis crumbles.
- Saat minggu ke 3 bibit ayam broiler tidak lagi membutuhkan pemanas, maka bulu-bulu anak ayam tersebut akan mulai tubuh.
- Minggu ke 4 kebutuhan pakan akan bertambah 2 kali lipat dan untuk minggu ke 5 peternak diharuskan untuk membersihkan kandang tersebut secara rutin.
Masa Panen
Masa panen akan dimulai saat ayan broiler memasuki usia 35 hari dan peternak bisa melakukannya dengan cara yang sistematik, yaitu penangkapan dilakukan secara bertahap agar tidak terjadi penumpukan pada ayam yang membuatnya mati.
Hindari penumpukan yang biasanya terjadi di sudut kandang yang membuat ayam-ayam tersebut rentan mati, karena hal tersebut jarang diketahui oleh peternak ayam broiler ini.
Masa panen sudah selesai hal selanjutnya untuk peternak lakukan adalah melakukan pengapuran pada bagian lantainya, lalu peternak mendiamkan selama 10 hari sebelum memasukkan bibit atau mulai ternak ayam broiler kembali.
Kesimpulan
Penjelasan diatas akan membantu peternak pemula khususnya yang tidak terlalu paham tentang tata cara ternak ayam broiler, maka informasi diatas bisa menjadi panduan bagaimana cara memulai bisnis ayam broiler yang cukup penting untuk dipahami.
Jenis ayam broiler masuk kedalam ayam yang sangat rentan terhadap penyakit, oleh karena itu jika salah satu ayam yang mengalami sakit harus segera dipisahkan dengan ayam-ayam lainnya agar tidak terjadinya penularan.