Budidaya ikan lele sendiri sangat populer apalagi jenis ini masuk kedalam ikan komersial yang memiliki peminat cukup banyak, karena lele sendiri biasanya menjadi bahan utama hidangan yang sudah asing lagi salah satunya pecel lele dan banyak pedagang pecel lele dengan mudah ditemukan diberbagai kota kecil hingga besar khususnya di Indonesia apalagi untuk harga pecel lele sendiri sangat terjangkau.
Bahasa Inggris ikan lele sendiri disebut dengan Catfish yaitu sejenis ikan yang hidup di air tawar dikenal dengan tubuh licin serta kepala berkumis, nah kepopuleran ikan jenis ini juga sangat melonjak tinggi membuat peminatnya semakin banyak apalagi kandungan nutrisi yang sangat tinggi dan cukup baik jika dikonsumsi sebagai makanan penyeimbang.
Kepopuleran tersebut juga membuat para peternakan ikan lele bisa menjadi salah satu bisnis cukup menjanjikan apalagi peluang bisnis ini masih cukup besar, karena budidaya ikan lele bisa dilakukan dengan berbagai jenis media salah satunya media ember hingga terpal dan untuk penjelasan lebih dalam mari simak informasi berikut yang mungkin akan menambah pengetahuan lebih luas tentang budidaya ikan berkumis ini!
2 Jenis Budidaya Ikan Lele
Jenis-jenis budidaya ikan berkumis ini memang cukup mudah yang biasanya dibedakan dengan berbagai jenis media pembudidayaan, maka untuk mempermudah budidaya tersebut para peternak harus mengetahui terlebih dahulu media budidaya seperti apa yang akan digunakan dan jangan khawatir berikut penjelasan lebih dalam tentang media-media budidaya yang bisa digunakan antara lain:
Budidaya Ikan Lele Di Ember
Budidaya ikan jenis ini menggunakan ember dengan memanfaatkan lahan sempit tapi dapat menambah aktivitas di rumah tetap produktif, maka dalam masa pandemi ini bisa menjadi peluang yang dapat mendulang keuntungan cukup besar dan sangat pas untuk daerah perkotaan dengan memanfaatkan lahan seadanya.
Pembudidayaan ikan lele dengan menggunakan media ember juga bisa menjadi salah satu hobi yang dapat mengisi waktu luang yang lebih bermanfaat, bahkan akan menjadi ikan lele yang lebih sehat yang tidak terkontaminasi bahan-bahan berbahaya dan berikut tata cara yang bisa dilakukan yaitu:
Bahan-bahan yang Dibutuhkan :
- 80 L ember
- Bibit ikan lele
- Strimin atau penutup (bisa menggunakan apa saja)
Tata Cara Budidaya :
- Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah melubangi terlebih dahulu ember bagian bawah samping yang bertujuan untuk saluran pembuangan, selain itu juga bisa diaplikasikan kran air untuk mempermudah pembuangan.
- Setelah itu, isilah ember tersebut dengan air tapi sangat disarankan untuk tidak mengisi terlalu penuh agar ikan tersebut dapat mengambil udara dengan baik.
- Nah sebelum memasukkan benih-benih ikan, biarkan terlebih dahulu air terlebih dahulu selama 3 hari agar tidak terlalu asam dan jika air terlalu asam bisa menambahkan garam dapur setengah sendok makan saja.
- Setelah pH air netral, maka masukkan benih-benih tersebut sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum pada ukuran ember dan untuk sirkulasi air bisa menggunakan filter aquarium.
- Manfaat filter aquarium selain untuk menjaga sirkulasi air, bisa juga untuk menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut.
- Nah agar ikan lele tidak loncat, maka gunakanlah strimin atau penutup dan harus dipastikan penempatan ember dilahan kosong tapi tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup agar budidaya ikan lele di ember sukses.
Budidaya Ikan Lele Di Bioflok Menggunakan Media Kolam Terpal
Budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok adalah salah satu sistem pemeliharaan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme menggunakan media kolam terpal, karena mikroorganisme tersebut berfungsi mengolah limbah budidaya itu sendiri hingga menjadi gumpalan-gumpalan kecil sebagai pakan alaminya.
Tata cara budidaya yang satu ini bisa dibilang cukup menguntungkan apalagi untuk para petani untuk mengurangi jumlah konsumsi pakan, sehingga membuat budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok ini juga dapat menghasilkan ikan lele yang lebih sehat bahkan menjadi sistem tanam lele terbaik hingga saat ini.
Nah berikut tata cara sistem budidaya ikan lele yang bisa dilakukan bagi para petani pemula khususnya, selain untuk menghemat biaya pakan hingga 50% berikut cara-cara yang bisa dilakukan antara lain:
Persiapan Kolam Bioflok
Penggunaan kolam bioflok memang tidak akan berbentuk persegi seperti hal pada umumnya tapi untuk metode yang satu ini akan menggunakan tabung (silinder), karena nantinya akan diisi dengan benih-benih ikan lele hingga padat dan berikut cara pembuatan kolam bioflok yang sesuai standar yaitu:
- Persiapkan bahan berupa terpal, pagar besi dan paralon 3/4
- Buatlah lubang sedalam 20-30 cm dengan diamter 1,5 – 2 meter
- Gunakan kerangka membentuk lingkaran disekeliling lubang
- Berilah saluran pembuangan pada dasar ditengah lingkaran menggunakan paralon 3/4
- Pasang terpal serta lubangi bagian saluran pembuangan dan pastikan lubang tersebut tidak bocor saat dipasang pipa
- Gunakan selang untuk mengalirkan air agar menjadi oksigen dalam kolam dan isi lah air hingga setengah penuh.
Pengisian Air Kolam Bioflok
Sistem budidaya bioflok ini dalam pengisian air yang ada pada kolam tersebut nantinya akan dipenuhi dengan gumpalan-gumpalan keci, nah gumpalan tersebiut adalah kumpulan mikroorganisme yang biasanya terdiri dari alga atau ganggang hingga bakteri.
Nah untuk pembuatan air hingga menjadi seperti diatas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memberikan pupuk dasar berupa pupuk organik (pupuk kandang) yang sudah dikomposisikan terlebih dahulu sebelum memasukkan molase dengan kadar 250 ml/m3.
Molase yang digunakan sangat berperan sebagai sumber energi bagi bakteri pengurai, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memasukkan bakteri probiotik jenis Bacilus sp dan setelah itu diamkan air minimal 2 minggu atau hingga air berubah warna menjadi merah kecoklatan.
Penebaran Bibit Ikan Lele
Penebaran bibit tersebut harus segera dilakukan jika air tersebut sudah didiamkan selama 2 minggu, nah bibit juga sebelum dimasukkan ke dalam kolam tersebut harus berusia 1 bulan agar pemeliharan dapat segera dimulai.
Ikan lele yang sudah berusia 1 bulan pada tahap ini dapat mengurangi porsi pakannya secara bertahap tiap minggunya, maka bisa dimulai dengan 10% hingga 50% dan penambahan bakteri probiotik juga harus secara berkala agar sebanding dengan pemberian pakan.
Tata Cara Pemberian Pakan
Tata cara pemberian pakan pertama bisa menggunakan pelet yang sudah dibasahi serta didiamkan hingga 10 menit, setelah pakan mengembang taburkan terlebih dahulu mulai dari 3 sudut kolam bioflok dan untuk menghemat biaya pakan bisa merubah komposisi pakan menjadi 40% penggunaan pelet serta 60% pakan alternatif
Penambahan probiotik secara rutin juga menjadi tata cara pemberian pakan menggunakan mikroorganisme, maka untuk menjaga kestabilan mikroorganisme tersebut penambahan probiotik harus dilakukan seminggu sekali untuk budidaya ikan lele di bioflok.
Masa Panen Tiba
Masa panen mungkin akan menjadi lebih cepat pada budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok sekitar 15-20 hari lebih awal daripada pemeliharaan model konvesional, karena asupan nutrisi dengan sistem ini dapat terpenuhi setiap saat hingga membuat ukuran ikan lele menjadi lebih cepat berkembang.
Ikan lele sendiri menjadi salah satu hewan yang tergolong sangat rakus hingga ukuran tubuhnya akan semakin besar jika asupan pakan terjaga dengan nutrisi yang seimbang, maka hal tersebut juga akan semakin banyak pula makannya hingga membuat kadar mikroorganisme pada kolam tersebut semakin cepat berkurang.
Kesimpulan
Itulah pembahasan tentang tata cara budidaya ikan lele dengan 2 jenis sistem pemeliharaan salah satunya menggunakan sistem pemeliharaan yang memanfaatkan lahan sempit, maka budidaya tersebut bisa dilakukan khususnya daerah perkotaan yang memiliki lahan sempit.
Selain itu juga bisa menggunakan sistem pemeliharaan yang dapat meminimalkan biaya pakan, yaitu sistem pemeliharaan menggunakan Bioflok atau media air yang berisi oleh gumpalan-gumpalan atau kumpulan mikroorganisme.